Thursday, 5 February 2015

mamaku sayang



                Barusan aku online fb, aku liat ada foto anak kecil yang terlantar bersandar di dinding tangga sambil memeluk adiknya,aku ingin menangis melihat foto itu . kenapa mereka gak menolong anak itu malah mengambil foto saja, bagi mereka uang 1000 itu udah berarti.
                Aku jadi teringat adikku yang bisa di bilang terlantar gak mendapatkan kasih sayang, mamaku meninggal saat adikku masih berusia 2 tahun dan aku baru kelas 5 sd, di saat itu kami belum tau apa apa di tahun 2007. Aku ingat betul di hari hari pertama kami menjalani kehidupan tanpa ada seorang ibu, harus mencuci pakaian, memasak dan mengurus adikku. Di minggu terakhir sebelum kepergian mama, mama sempat bilang “jangan bandel nak, mama tau kalian tidak bisa menjalani kehidupan dengan seorang ibu tiri”(dengan logat bahasa dumai). Di saat itu aku Cuma diam aja gak mengerti pertanda itu, tepatnya tanggal 30 maret saat itu hari jum’at, mama seperti biasanya pergi kepengajian ibu ibu, dan pulang di sore hari.
 Setelah mama pulang aku kakak dan adik perempuanku menonton tv, sedangkan mama bergegas mencuci pakaian di samping rumah karna saat itu lagi musim hujan, gak beberapa lama mama mencuci mama masuk kerumah dan meminta segelas air putih, aku segera memberikan mama air putih lalu meminumkannya, di saat itu mama udah gak bicara lagi aku belum mengerti apa maksudnya, aku fikir mama lagi kecapean karna memberi isyarat untuk di pijit lehernya. Setelah aku pijit bersama kakak mama tiba tiba kejang kejang, aku panik dan gak tau harus berbuat apa. Aku langsung lari ke luar rumah menuju rumah uwak tetangga, aku Cuma ketemu sama kak santi anaknya uwak, kak santi bilang uwak ada di blakang trus aku cepat cepat panggil uwak ke rumah. Setelah uwak datang keadaan belum ramai , uwak memberikan air doa untuk mama tapi itu belum mempan. Uwak menyuruh kami menghubungi ayah, karna ayah lagi kerja di tempat yang jauh.
Begitu susahnya ayah di hubungi sampai sampai di saat ayah datang disitulah baru ayah tau kalo mama udah koma, uwak marah marah sama ayah kenapa gak bisa di hubungi di saat seperti itu dan udah hampir magrib. Dengan cepat mama di bawa ke rumah saakit naik angkot teman ayah, situasi rumah udah ramai teman teman ayah mulai berdatangan karna mau menjaga kami yang sendirian di rumah, di saat itu aku gak bisa mengingat apa apa, aku duduk di teras sambil melihat bulan aku berdoa mama biar sembuh. Jam 8 malam tiba tiba teman teman ayah menyuruh kami untuk bersiap siap menyambut mama, aku khawatir terjadi apa apa sama mama, tiba tiba terdengar suara ambulan dan mamaku tersayang sudah pergi untuk slamanya.
Di malam itu aku menangis dan terus menangis, semua orang membacakan yasin. Aku pergi ke kamar dan menangis lagi. Aku dengar suara jeritan bibiku yang datang dari jauh. Ia menangis karna sedih, bibiku sangat dekat dengan mamaku. Tepat jam 2 malam kami berangkat ke kampung(sibuhuan). Aku bersama uda dan bou naik mobil, sedangkan ayah dan adik naik ambulan yang ikut membawa mama. Di tengah jalan mobil paman rusak sementara aku harus segera sampai di kampung, akhirnya aku ikut naik ambulan, di saat itu aku belum percaya mamaku sudah benar benar tidak ada.
Setibanya di kampung orang orang sudah ramai dengan isak tangis yang membuatku semakin sadar kalo mamaku sudah pergi. Mamaku di bawa masuk ke rumah nenek yang sudah di sediakan pembaringan untuk mamaku, kami di peluk sama nenek, dan di suruh sabar. Tibalah saatnya mamaku akan di mandikan, aku ikut menggotong mamaku walau aku tau tenagaku tak seberapa asalkan tanganku ikut menyentuh tubuh mama, mama pasti sangat senang. Aku juga ikut memandikan mama bersama nenekku. Nenekku berkata inilah terakhir kalinya mamamu mandi jadi kamu harus ikut di setiap prosesnya. Aku menurut saja sampai proses pengkafanan, di saat itu aku semakin sadar mamaku udah tiada, satu persatu aku adik dan kakak mencium mama. 
Dan terakhir kain kafannya di tutup aku sudah gak bisa melihat mamaku untuk selamanya, aku gak ingin ini semua terjadi, biar hidup miskin asal mamaku gak pergi, tapi allah lebih sayang mamaku, aku harus rela dan ikhlas. Aku gak di perbilehkan ikut memakamkan mama, aku datang ketika proses pemakaman sudah selesai, aku lihat mamaku sudah tidak ada lagi, dan aku Cuma bisa melihat gundukan tanah basah. Ya allah kenapa begitu cepat mamaku pergi, aku rindu mamaku ya allah… sekarang aku gak bisa menahan air mata, sambil menangis aku mengetik kata kata ini, sekedar membaca mungkin gak sedih tetapi setelah merasakan betapa pedihnya kehidupanku sekarang tanpa mama.
1 bulan kemudian kami pulang ke kampung, di hari pertama di rumah ibu wali kelasku datang dan memelukku, aku semakin sedih karna mamaku memang benar benar udah gak ada. Kami mulai kehidupan tanpa mama, hanya ada aku adik, kakak,dan ayah. Ayah sangat pengertian, ayah gak pernah mengajak kami bersedih terlalu lama, ayah bercerita tentang kebaikan mama yang kami gak tau. Dengan itu hati kami sedikit terobati.
Di saat itu aku kelas 5 sd. Dan pulangnya jam 1. Sebelum makan kami harus masak dulu. Di saat inilah aku mulaimengerti mengurus rumah tangga. Sebelum mama meninggal mama mengajariku sholat, memasak nasi, dan mencuci pakaian. Soal beres beres rumah biasanya kakak. Kebetulan uwak anggi datang dan melihat kami sedang masak di dapur. Uwak lihat kami sedang menggoreng tempe yang udah gosong, saat itu aku gak tau sama skali cara memasak tempe. Mama gak memperbolehkan kami memasak sambal dan sayur, akhirnya uwak anggi mengajari kami masak tempe. Kalo di ingat sekarang betapa sayangnya mereka semua sama kami yang udah gak puya mama lagi, karna uwakbilang kami itu juga anaknya uwak.
Aku dapat kabar kalo udak usin tinggal sama kami, di saat seperti itu udak usin sangat menolong karna dia menyuruh kami mandiri, aku sadar di saat itu kami sangat bendel suka ngembil uang udak di kantong, kami ambil karna kami lapar adek ilham masih kecil butuh makan. Kami diamaja pas di marahi udak. Di saat itu ayah lagi pergi dan gak ninggalkan uang, kami hampir kelaparan. Aku ingat dulu mama pernah mengajakku mencari pakis merah ke kebun. Dengan memberanikan diri aku mengajak kakakku ke tepi jalan kebun nyari pakis, syukurlah karna pakisnya banyak jadi kami bisa makan sayur pakis tumis.
Kenangan dulu aku sering duduk di jembatan kecil sama kakak dan adik liat matahari terbenam, sampai sekarang ilham tau rumah itu. Kami memang seperti anak terlantar, nyari mangga tetangga yg jatuh, naik pohon manggis. Nyari uang receh yang terselip ntah di mana mana untuk jajan. Semua itu pernah kami lakukan. Ilham yang masih kecil gak tau apa apa.
Kepergian mama gak membuatku terlalu bersedih lagi, sekarang aku lah yang akan menjaga adikku yang masih kecil, sakit hatiku waktu ingat ilham menangis karna gak ada yang mau nyebok pas berak, aku langsung nyebok ilham trus pakekan celana. Ilham semakin dekat samaku, setiap dia nangis akan aku peluk, karna aku tau gak ada lagi yang meluk dia. Ilham tidur sama kami sebelum ayah pulang kerj, kalo ayah pulang baru di angkat ke kamar ayah. Untuk pekerjaan rumah. pagi rumah kami berantakan karna gak ada yang beres beres, kami lah yang nyapu pulang sekolah,.
Awal mimpi buruk pun tiba, ayah pulang ke kampung katanya mau kerja. Tapi pas pulang ayah membawa ibu tiri, hancur sehancur hancurnya hatiku, setelah beberapa lama aku gak tau kalo adek ilham di cubit sama dia, ayah marah terus ceraikan dia, waktu itu katanya lagi hamil. Tapi ayah bilang udah sah cerai. Waktu itu aku kelas 6 sd, setelah lulus sd aku tau ayah gak ada uang untuk lanjut smp, tapi ayah berusaha biar aku sekolah, aku di daftarkan ke smp hayati, yang waktu itu udah masuk hari sekolah, ayah mungkin sengaja mendaftarkan setelah ospek karna biaya ospek itu mahal,.
Aku mulai menikmati masa masa di smp, aku bertemu kawan baru, dan jadi murid kesayangan guruk tik. Tapi itu gak berlangsung lama, sebulan kemudian ayah bilang pindah ke kampung, aku bilang gak mau pindah, karna berat rasanya meninggalkan kota dumai yang penuh kenagan ini,. Setelah menangis 3 hari aku mau juga dengan sangat terpaksa. Sampai di kampung aku masuk mts, di saat itu aku belum lancar bahasa daerah. Setelah sma aku baru bisa lancar komunikasi. Di masa sma  ini yang sangat sulit bagiku, tapi aku ingat ada adikku yang harus aku perjuangkan, aku tetap berusaha walau begitu sakit menjalaninya.
                Sampai akhirnya aku lulus dan bisa masuk bidik misi di polmed, ilham sekarang udah kelas 5 sd dia pasti kuat menghadapi hidup ini yang begitu keras, aku berjajni aku akan memperjuangkan ilham, dan membuatnya bahagia mempunyai kakak. Ilham nanti kakak mau pulang kampung, kakak mau bawa bika ambon yang banyak untuk ilham sama baju bola yang bagus. Kakak sekarang kerja ntuk ngumpulin uang beli oleh oleh untuk ilham di kampung. Ilham rajin belajar biar nanti kakak bawa ilham tinggal di medan sama  kakak. Kalo sudah besar sayangi kakak dan keluarga kita, kita di besarkan tanpa kasih sayang, nanti keluarga kita harus kita beri kasih sayang biar gak mengalami macam kita sekarang.
Harapan kakak ilham bisa sukses jangan lupa sama ayah dan kakak. Kami semua sayang ilham. Ilham adikku sayang. Nanti tinggal sama kakak dan abang mukhsin di jawa biar kaka bisa ngurus sekolah ilham sampai saarjana. Aaamiinnnn……
Ya allah sampaikan salam rinduku untuk mama….

Nama;                   MARIANA NASUTION
Nama ayah ;       ZUFRI HASAN NASUTION
Nama ibu :          almh, SYAMSIANUR NASUTION
Nama kakak;      riski royhana nasution
Nama adik:         rohimah nasution
Nama adik:         ilham fazri nasution

No comments:

Post a Comment